Geolistrik / Resistivity

Metode Geofisika Resistivity: Prinsip, Teknik, dan Aplikasi
Apa Itu Metode Geofisika Resistivity?
Metode geofisika resistivity atau metode geolistrik adalah teknik eksplorasi bawah permukaan yang didasarkan pada pengukuran resistivitas listrik material di dalam bumi. Metode ini bekerja dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah melalui elektroda arus dan mengukur tegangan yang dihasilkan menggunakan elektroda potensial. Berdasarkan hukum Ohm dan prinsip kelistrikan dalam media heterogen, distribusi resistivitas bawah permukaan dapat diinterpretasikan untuk memahami kondisi geologi.
Prinsip Dasar Metode Resistivity
Metode resistivity menggunakan dua pasang elektroda, yaitu elektroda arus (A dan B) untuk menginjeksikan arus listrik dan elektroda potensial (M dan N) untuk mengukur perbedaan tegangan yang dihasilkan oleh arus tersebut. Berdasarkan variasi resistivitas yang diperoleh, struktur bawah permukaan dapat dikarakterisasi untuk berbagai tujuan.
Teknik dalam Metode Resistivity
Berikut adalah beberapa teknik utama dalam metode resistivity:
1. Vertical Electrical Sounding (VES)
Vertical Electrical Sounding (VES) adalah teknik yang digunakan untuk menyelidiki variasi resistivitas secara vertikal dengan memperbesar jarak antar elektroda. Metode ini sering digunakan untuk mengidentifikasi lapisan tanah, keberadaan akuifer, dan kedalaman batuan dasar.
2. Electrical Resistivity Tomography (ERT)
Electrical Resistivity Tomography (ERT) adalah metode pemetaan resistivitas dua atau tiga dimensi dengan menggunakan banyak elektroda yang dihubungkan dengan sistem akuisisi data otomatis. Metode ini mampu memberikan gambaran detail tentang variasi lateral dan vertikal resistivitas bawah permukaan, sangat berguna untuk studi geoteknik dan eksplorasi sumber daya alam.
3. Induced Polarization (IP)
Induced Polarization (IP) adalah teknik yang digunakan untuk mengukur efek polarisasi listrik dalam material bawah permukaan. Teknik ini sangat berguna untuk eksplorasi mineral sulfida dan logam karena mineral tersebut memiliki sifat polaritas tinggi.
Aplikasi Metode Resistivity dalam Berbagai Bidang
Metode resistivity memiliki berbagai aplikasi penting dalam geologi, hidrogeologi, dan eksplorasi sumber daya alam, di antaranya:
1. Geologi
Identifikasi lapisan batuan dan struktur geologi bawah permukaan.
Pemahaman tentang sesar dan lipatan.
2. Hidrogeologi
Pemetaan akuifer untuk eksplorasi air tanah.
Identifikasi batas antara air tawar dan air asin di daerah pesisir.
3. Geoteknik
Studi stabilitas tanah untuk konstruksi bangunan dan bendungan.
Identifikasi zona lemah atau tanah lunak.
4. Eksplorasi Mineral Sulfida
Deteksi mineral sulfida seperti pirit dan kalkopirit yang sering dikaitkan dengan mineralisasi logam.
Penentuan zona mineralisasi dalam eksplorasi pertambangan.
5. Eksplorasi Mineral Logam
Pencarian cadangan logam seperti emas, tembaga, dan perak dengan metode IP dan ERT.
Identifikasi zona alterasi hidrotermal.
6. Eksplorasi Panas Bumi
Menentukan zona rekahan dan reservoir panas bumi.
Memetakan zona permeabilitas tinggi di daerah geothermal.
Kesimpulan
Metode geofisika resistivity merupakan teknik eksplorasi bawah permukaan yang andal dan banyak digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari geologi hingga eksplorasi sumber daya alam. Dengan memanfaatkan teknik seperti Vertical Electrical Sounding (VES), Electrical Resistivity Tomography (ERT), dan Induced Polarization (IP), metode ini dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi bawah permukaan. Kemampuannya dalam mendeteksi variasi resistivitas menjadikannya pilihan utama dalam eksplorasi air tanah, geoteknik, serta eksplorasi mineral dan energi.








